Di era teknologi yang terus berkembang, istilah fintech dan bank digital sering muncul dalam percakapan tentang keuangan. Banyak orang mengira keduanya sama karena sama-sama berbasis teknologi dan memudahkan transaksi online.

Namun, sebenarnya ada perbedaan fintech dan bank digital yang perlu kamu pahami. Simak ulasannya di bawah ini.

Baca juga: Deretan Aplikasi Terbaik untuk Atur Keuanganmu

Pengertian Fintech dan Bank Digital

Perbedaan Fintech dan Bank Digital, Panduan Lengkap 2025

Fintech (financial technology) adalah perusahaan atau platform yang menggunakan teknologi untuk menyediakan layanan keuangan secara lebih cepat, mudah, dan efisien. Fintech biasanya berfokus pada solusi spesifik, seperti pinjaman online (peer-to-peer lending), pembayaran digital, atau investasi. Contoh fintech populer di Indonesia adalah GoPay, OVO, dan platform pinjaman seperti Kredit Pintar.

Di sisi lain, Bank Digital adalah bank umum yang menyediakan layanan perbankan melalui platform digital, seperti aplikasi mobile atau situs web, dengan sedikit atau tanpa kehadiran kantor fisik. Bank digital tetap merupakan bank berbadan hukum Indonesia (Bank BHI) yang diatur oleh OJK, sama seperti bank konvensional. Contoh bank digital di Indonesia adalah Jenius (BTPN), Digibank (DBS), dan TMRW (UOB).

Transfez, Mudahnya Kirim Uang ke 70+ Negara di Dunia

Perbedaan Utama Fintech dan Bank Digital

Selain dari sisi pengertian, perbedaan utama antara fintech dan bank digital dijelaskan secara rinci berdasarkan aspek-aspek penting:

  1. Status Hukum dan Regulasi

Fintech bukan bank, melainkan perusahaan teknologi keuangan yang diatur oleh Peraturan OJK No. 10/POJK.05/2022 tentang Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI). Fintech wajib terdaftar di OJK dan memiliki modal minimal Rp 25 miliar saat pendirian. Tapi, banyak fintech ilegal beroperasi tanpa izin, sehingga penting untuk memeriksa status izin di situs resmi OJK.

Sebaliknya, bank digital adalah bank umum yang diatur oleh POJK No. 12/POJK.03/2021 tentang Bank Umum. Mereka harus memenuhi persyaratan ketat sebagai Bank BHI, termasuk izin operasional dari OJK dan kepatuhan terhadap regulasi perbankan. Bank digital juga wajib menjaga keamanan data nasabah untuk mencegah ancaman siber seperti doxing.

  1. Layanan yang Ditawarkan

Fintech biasanya fokus pada layanan spesifik. Misalnya, fintech P2P lending seperti Akulaku menawarkan pinjaman cepat dengan proses pengajuan online dalam hitungan menit. Fintech pembayaran seperti ShopeePay memudahkan transaksi e-commerce. Namun, fintech tidak bisa menghimpun dana masyarakat dalam bentuk tabungan atau deposito seperti bank.

Bank digital menawarkan layanan perbankan lengkap, mulai dari pembukaan rekening, tabungan, deposito, kredit, hingga produk investasi. Misalnya, Jenius memungkinkan pengguna membuka rekening tanpa ke bank, mengelola keuangan melalui aplikasi, dan bahkan mengajukan kartu kredit. Bank digital juga menyediakan fitur mobile banking yang terintegrasi dengan layanan perbankan lainnya.

  1. Kecepatan dan Kemudahan Akses

Fintech dikenal dengan proses yang sangat cepat dan persyaratan yang lebih longgar dibandingkan bank. Misalnya, untuk pinjaman di fintech, kamu hanya perlu mengunggah KTP dan beberapa dokumen, dan dana bisa cair dalam 24 jam. Namun, ini sering kali diimbangi dengan bunga yang lebih tinggi.

Bank digital juga menawarkan kemudahan, tetapi prosesnya sedikit lebih ketat karena harus mematuhi regulasi perbankan. Misalnya, pembukaan rekening di bank digital biasanya memerlukan verifikasi video call untuk memastikan identitas. Meski demikian, bank digital seperti TMRW menawarkan pengalaman yang hampir secepat fintech untuk transaksi harian.

  1. Keamanan dan Perlindungan Konsumen

Keamanan adalah salah satu keunggulan bank digital. Karena diatur sebagai bank umum, bank digital wajib menerapkan standar keamanan tinggi, termasuk enkripsi data dan perlindungan terhadap kebocoran informasi. Jika terjadi pelanggaran, OJK dapat memberikan sanksi tegas.

Fintech, meskipun diatur oleh OJK, sering kali menghadapi tantangan terkait keamanan. Banyak kasus fintech ilegal yang menyalahgunakan data nasabah atau mematok bunga tak wajar. Oleh karena itu, penting untuk hanya menggunakan fintech yang terdaftar di OJK. Pada 2025, OJK melaporkan 20% penurunan kasus fintech ilegal berkat pengawasan yang lebih ketat.

  1. Biaya Layanan

Fintech umumnya menawarkan biaya layanan yang lebih rendah dibandingkan bank konvensional. Misalnya, transfer antar akun di fintech seperti Dana sering kali gratis atau hanya dikenakan biaya kecil. Namun, untuk pinjaman, bunga fintech bisa mencapai 0,8% per hari, tergantung kebijakan platform.

Bank digital juga kompetitif dalam hal biaya. Banyak bank digital menawarkan transfer gratis antar bank atau biaya administrasi rendah untuk menarik nasabah. Misalnya, Digibank tidak memungut biaya administrasi bulanan untuk rekening tertentu, yang membuatnya menarik bagi generasi muda.

  1. Adopsi Teknologi Terkini

Baik fintech maupun bank digital sama-sama memanfaatkan teknologi canggih seperti blockchain dan kecerdasan buatan (AI). Namun, fintech sering kali lebih cepat mengadopsi teknologi baru karena fokusnya pada inovasi spesifik. Misalnya, beberapa fintech syariah seperti ALAMI menggunakan blockchain untuk transparansi transaksi.

Bank digital juga mulai mengadopsi blockchain, seperti yang dilakukan Bank Mandiri dan PermataBank untuk transaksi trade finance. Menurut penelitian 2024, adopsi blockchain di bank digital Indonesia meningkatkan efisiensi transaksi hingga 30%.

Baca juga: Apa itu Branch Code Bank dan Dimana Menemukannya?

Mana yang Lebih Cocok untukmu?

Perbedaan Fintech dan Bank Digital, Panduan Lengkap 2025

Memilih antara fintech dan bank digital tergantung pada kebutuhanmu. Jika kamu membutuhkan pinjaman cepat dengan proses sederhana, fintech bisa jadi pilihan, tetapi pastikan platformnya legal. Jika kamu ingin layanan perbankan lengkap dengan keamanan terjamin, bank digital adalah opsi terbaik.

Berikut panduan singkat:

  • Pilih fintech untuk: Pinjaman cepat, pembayaran digital, atau investasi kecil.
  • Pilih bank digital untuk: Tabungan, deposito, kartu kredit, atau transaksi harian dengan keamanan tinggi.

Tips Aman Bertransaksi

Perbedaan Fintech dan Bank Digital, Panduan Lengkap 2025

  1. Selalu periksa izin OJK untuk fintech atau bank digital di www.ojk.go.id.
  2. Gunakan kata sandi yang kuat dan jangan bagikan data pribadi.
  3. Pantau transaksi secara berkala melalui aplikasi.
  4. Jika ragu, hubungi layanan pelanggan resmi atau OJK di 157.

Download Aplikasi Transfez

Aplikasi Transfez bisa bantuin kamu untuk transfer uang ke luar negeri dengan lebih cepat, hemat, dan efisien. Transfez Bisnis juga bisa bantuin bisnis kamu dalam melakukan transaksi ke luar negeri loh. Untuk kamu yang ingin mengirim uang ke sanak saudara yang berada di luar negeri karena sedang menjalankan pendidikan, bekerja, ataupun traveling, Transfez akan siap membantu. Aplikasi ini tersedia di Android dan juga iOs. Download sekarang!

Fintech dan bank digital sama-sama memanfaatkan teknologi untuk memudahkan keuangan, tetapi mereka berbeda dalam status hukum, layanan, keamanan, dan biaya. Dengan memahami perbedaan ini, kamu bisa membuat keputusan finansial yang lebih cerdas di tahun 2025.

Instagram