Impian memiliki rumah di Jepang, negeri dengan budaya memesona dan teknologi canggih, mungkin terlintas di benak Anda. Namun, sebelum membeli properti, penting untuk memahami kisaran harga rumah di berbagai prefektur Jepang.
Harga properti sangat bervariasi tergantung lokasi, jenis properti, dan kondisi pasar. Artikel ini akan mengulas harga rumah di beberapa prefektur utama berdasarkan data terbaru 2025, ditambah wawasan tentang fenomena rumah kosong (akiya) yang bisa jadi peluang investasi. Yuk, simak sampai akhir!
Baca juga: Pajak Penghasilan di Jepang, Panduan Lengkap untuk Warga Asing dan Pekerja Migran
Mengapa Harga Rumah di Jepang Bervariasi?

Harga rumah di Jepang dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti lokasi, akses transportasi, usia bangunan, dan permintaan pasar. Kota besar seperti Tokyo dan Osaka memiliki harga lebih tinggi karena permintaan besar dan keterbatasan lahan.
Sebaliknya, daerah pedesaan menawarkan harga jauh lebih murah, bahkan ada rumah kosong (akiya) yang dijual dengan harga sangat terjangkau atau bahkan gratis dengan syarat tertentu. Menurut data terbaru, harga rata-rata rumah baru di Jepang pada 2024 mencapai 60,82 juta yen (sekitar Rp7 miliar), naik 2,9% dari tahun sebelumnya, dan tren ini diperkirakan berlanjut di 2025.
Transfez, Mudahnya Kirim Uang ke 70+ Negara di Dunia
Kisaran Harga Rumah di Prefektur Utama Jepang (2025)
Berikut adalah gambaran harga rumah di beberapa prefektur berdasarkan data terkini dan sumber terpercaya:
1. Tokyo: Pusat Kemahalan
Tokyo, ibu kota Jepang, adalah prefektur dengan harga properti tertinggi. Harga rata-rata rumah baru di wilayah metropolitan Tokyo pada 2024 adalah 78,2 juta yen (sekitar Rp9 miliar), meskipun turun 3,5% karena penurunan pasokan properti mahal. Untuk rumah keluarga tunggal, harga berkisar antara 43,3 juta yen (Rp4,9 miliar) hingga 60,6 juta yen (Rp6,9 miliar), tergantung lokasi di pusat kota atau pinggiran. Apartemen bekas bahkan bisa lebih mahal daripada rumah baru karena lokasinya yang strategis. Jika Anda ingin tinggal di Tokyo, siapkan anggaran besar dan pertimbangkan jarak ke stasiun kereta, yang sangat memengaruhi harga.
2. Kanagawa: Alternatif Dekat Tokyo
Prefektur Kanagawa, tetangga Tokyo, menawarkan harga sedikit lebih terjangkau. Rata-rata harga rumah baru di Kanagawa pada 2021 adalah 41,4 juta yen (sekitar Rp4,7 miliar), dan diperkirakan naik tipis hingga 2025 seiring kenaikan biaya konstruksi. Kanagawa populer karena dekat dengan Tokyo dan memiliki kota seperti Yokohama yang berkembang. Properti di sini cocok untuk mereka yang ingin akses mudah ke ibu kota tanpa membayar harga setinggi Tokyo.
3. Osaka dan Kinki: Pusat Ekonomi Kansai
Wilayah Kinki, termasuk Osaka, mencatat kenaikan harga rumah signifikan. Pada 2024, harga rata-rata rumah baru di Kinki mencapai 53,57 juta yen (sekitar Rp6,1 miliar), naik 14,8% dari tahun sebelumnya. Osaka, sebagai pusat ekonomi di wilayah Kansai, memiliki harga properti yang lebih rendah dibandingkan Tokyo, tetapi tetap tinggi karena permintaan kuat. Rumah di pinggiran Osaka bisa jadi pilihan bagi keluarga yang mencari keseimbangan antara harga dan aksesibilitas.
4. Fukuoka: Kota Berkembang dengan Harga Terjangkau
Fukuoka di Kyushu menunjukkan pertumbuhan harga rumah tertinggi pada 2024, naik 40,1% dari tahun sebelumnya, meskipun harga absolutnya masih lebih rendah dibandingkan kota besar lain. Harga rumah di Fukuoka diperkirakan berkisar antara 30-40 juta yen (Rp3,4-4,5 miliar) pada 2025, menjadikannya pilihan menarik bagi investor atau ekspatriat yang ingin tinggal di kota modern dengan biaya lebih rendah.
5. Tohoku (Akita dan Aomori): Harga Paling Murah
Daerah Tohoku, khususnya Akita dan Aomori, menawarkan harga rumah termurah di Jepang. Harga per meter persegi di sini sekitar $100 (sekitar 13.000 yen atau Rp1,5 juta). Rumah di pedesaan Tohoku cocok untuk mereka yang mencari gaya hidup tenang, meskipun akses ke fasilitas seperti toko atau rumah sakit mungkin terbatas. Banyak rumah kosong di sini dijual dengan harga mulai dari 754.998 yen (Rp8,5 juta) hingga puluhan juta.
6. Wakayama dan Tokushima: Surga Rumah Kosong
Prefektur Wakayama dan Tokushima memiliki tingkat kekosongan rumah tertinggi, mencapai 21,2% pada 2023. Harga rumah kosong (akiya) di sini sangat murah, mulai dari 50.000 yen (Rp6,5 juta) hingga gratis dengan syarat seperti tinggal permanen atau merenovasi properti. Namun, pembeli perlu mempertimbangkan biaya renovasi dan pajak tahunan, yang bisa mencapai 25.000 yen (Rp3,5 juta) untuk rumah seluas 54 meter persegi.
Baca juga: Jenis-Jenis Fintech Berdasarkan Regulasi OJK, Apa Saja yang Legal di Indonesia?
Fenomena Akiya: Peluang atau Tantangan?
Jepang menghadapi masalah rumah kosong (akiya) yang jumlahnya mencapai 9 juta unit pada 2023, atau 14% dari total hunian. Akiya biasanya terletak di pedesaan dan ditinggalkan karena urbanisasi dan penurunan populasi. Pemerintah Jepang menawarkan akiya dengan harga murah, bahkan gratis, untuk menarik penduduk baru. Contohnya, di Okutama, rumah diserahkan gratis dengan syarat pembeli berusia di bawah 40 tahun dan memiliki anak.
Namun, membeli akiya tidak selalu mudah. Banyak rumah dalam kondisi rusak, membutuhkan biaya renovasi besar. Selain itu, stigma sosial terkait rumah bekas, seperti mitos kesialan akibat kematian pemilik sebelumnya, membuat penduduk lokal enggan membeli. Meski begitu, akiya menarik bagi warga asing, termasuk dari Indonesia, yang melihatnya sebagai peluang investasi atau tempat tinggal murah.
Baca juga: Bagaimana Sistem Pendidikan di Jepang Membentuk Karakter Disiplin Sejak Dini
Wujudkan Impian dengan Perencanaan Matang
Memiliki rumah di Jepang bukan lagi mimpi yang sulit diwujudkan, terutama dengan adanya akiya dan harga terjangkau di prefektur pedesaan. Namun, keputusan membeli rumah harus diimbangi dengan riset mendalam tentang lokasi, kondisi properti, dan biaya tambahan. Tokyo dan Osaka cocok untuk gaya hidup perkotaan, sementara Tohoku atau Wakayama menawarkan ketenangan pedesaan dengan harga murah. Apa pun pilihan Anda, pastikan untuk merencanakan keuangan dan memahami budaya lokal agar transisi ke Jepang lebih mulus.
Tertarik membeli rumah di Jepang? Mulailah dengan menjelajahi situs Akiya Bank atau konsultasi dengan agen properti terpercaya. Bagikan artikel ini kepada teman yang juga bermimpi punya rumah di Negeri Sakura!
Mau tau cara kirim uang ke luar negeri yang mudah dan murah? Pakai Transfez!
Akun Transfez dapat dibuat dengan gratis, serta mampu memfasilitasi pengiriman uang internasional dengan biaya yang lebih hemat, transparan, aman dan cepat ke rekening bank di luar negeri.
Langkah pengiriman dengan Transfez dengan mudah dan sederhana:
1. Daftarkan akun di aplikasi Transfez,
2. Tentukan jumlah yang akan dikirim,
3. Verifikasi identitas kamu,
4. Masukkan informasi penerima uang,
5. Lakukan pembayaran,
6. Pengiriman uang selesai dilakukan.
Pelajari lebih lengkap tentang cara kirim uang ke luar negeri dengan Transfez di sini, selain itu, kamu juga mungkin tertarik untuk mencoba kalkulator kurs Transfez atau daftar destinasi negara tujuan untuk melihat jumlah uang yang akan diterima oleh penerima ketika menggunakan Transfez.
Download Aplikasi Transfez
Aplikasi Transfez bisa bantuin kamu untuk transfer uang ke luar negeri dengan lebih cepat, hemat, dan efisien. Jack Finance juga bisa bantuin bisnis kamu dalam melakukan transaksi ke luar negeri loh. Untuk kamu yang ingin mengirim uang ke sanak saudara yang berada di luar negeri karena sedang menjalankan pendidikan, bekerja, ataupun traveling, Transfez akan siap membantu. Aplikasi ini tersedia di Android dan juga iOs. Download sekarang!